Khamis, 28 November 2013

Terima kasih perkara kecil

"Is it you Iqbal? Masya-Allah. It's been a long time." Saya bersalam dan melaga pipi bersama Iqbal.

Kami duduk berdua di sudut kanan masjid. Saya lihat Iqbal senyum sahaja.

"How are you brother?"

"I'm fine." Cliche soalan yang selalu saya dengar daripada warga Pakistan.

Dia mengusap-usap jambangnya itu. Kami berbual rancak tentang kelas. Tentang persekitaran universiti. Tentang keluarga. Rupanya dia sudah mempunyai seorang anak.

"I've seen you like my status in Facebook. Thanks brother."

Saya tergamam. Perkara kecil itu pun ingin dia ucapkan terima kasih.

Kami duduk bersahaja. Ada yang lalu-lalang melihat kami. Kami abaikan sahaja.

"Hope to see you soon, brother."

Kami melambai pergi.

4 mengomel

Alhamdulillah, persahabatan tidak akan terputus kalau begitu amalannya.

Kadang-kadang, perkara kecil yang kita buat, kita tidak tahu yang orang lain menghargainya...

When some of us are rather ignoring the foreigner and making excuses like we are not good in english. Why not we take oppurtunity to use english with them, cause one day we might travel outside and during that time we might know how does the foreigner feels when they are in Malaysia and not many of us approaching them ^^

@Semua.

Terima kasih. Pengalaman baru buat saya.

Saya suka dan amat menghargainya jika tuan/puan boleh komen menggunakan Bahasa Melayu Tinggi. Saya ucapkan Jazakallah dan terima kasih.
EmoticonEmoticon