Khamis, 23 Mei 2013

Revolusi Mata Air Malaysia, adakah ia elok untuk kita?



“Jika seluruh ikhwah mati,” kata Hasan Al Hudhaibi, “itu lebih baik daripada kita sampai di puncak kemenangan dengan jalan pengkhianatan.”

Masih dengan wajah serius, Mursyid Am kedua Ikhwanul Muslimin ini melanjutkan taujihnya, “Nahnu muslimun qabla kulli syai’.

Kita adalah muslim sebelum segalanya. Jika kita menguasai dunia dengan membunuh akhlak Islam, maka kita rugi!”

Tersebab ada ikhwah yang tidak sabar dengan penindasan rejim revolusioner saat itu di Mesir, lalu ia berniat menghabisi tokoh-tokoh pemerintah yang menyiksa ikhwah. Hasan Al Hudhaibi menjadi marah dan menasihatinya dengan kalimat-kalimat di atas.

Penerus Hasan Al Banna ini tidak menghendaki kemenangan dengan jalan pengkhianatan, membunuh penguasa muslim meskipun ia zalim, dan cara-cara lain yang menanggalkan akhlak Islam.

--

Terkesan saya membaca ini kala segolongan pemimpin Islam di Malaysia begitu ingin menjayakan 'Malaysian Spring' tanpa menjadikan Islam sebagai dasar utama mereka. Astaghfirullahal'azim.

Semoga Malaysia dijauhkan daripada pemimpin-pemimpin zalim lagi munafik. Amiin.

3 mengomel

Islam di Malaysia kena bersatu...

salam kenal dr CiM

harap pemimpin yg zalim dan pemimpin yg tak zalim bertaubat.

Saya suka dan amat menghargainya jika tuan/puan boleh komen menggunakan Bahasa Melayu Tinggi. Saya ucapkan Jazakallah dan terima kasih.
EmoticonEmoticon